Strategi 7S dari McKinsey

Strategi 7S dari McKinsey

“Strategi 7S dari McKinsey”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Instagram: SDM Indonesia

Pada kesempatan kali ini, akan diuraikan sekilas tentang Model 7S McKinsey.  Tool ini merupakan alat yang sering digunakan untuk menganalisis aspek internal organisasi atau perusahaan. 

Dengan menggunakan 7 elemen ini, manajer akan lebih mudah menganalisis kondisi internal organisasi dan melakukan tindakan yang terbaik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi. Alat ini memakai 7 elemen penting yang terdiri dari 3S  hard elements yang relatif lebih mudah dideskripsikan:

3S Hard Elements
  1. Strategy (Strategi). Strategi adalah rumusan organisasi yang dipakai untuk membangun keunggulan kompetitif organisasi.
  2. Systems (Sistem). Proses-proses, standar, manual dan prosedur organisasi yang berisi proses operasional sehari-hari. Sistem ini membantu membuat keputusan-keputusan dalam perusahaan.
  3. Structure (Struktur). Struktur organisasi berfungsi mengatur komunikasi, sistem kerja, uraian jabatan, wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian dalam organisasi. Dengan struktur kerja yang tepat, sasaran organisasi akan dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
4S Soft element

4S soft elements berikut ini relatif lebih sulit dideskripsikan & lebih dipengaruhi oleh budaya organisasi:

  1. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan). Nilai-nilai, standar ataupun norma-norma budaya yang menjadi pedoman perilaku bagi seluruh pegawai dan pimpinan organisasi.
  2. Staff (Pegawai). Pegawai yang bekerja di perusahaan. Perilaku mereka dipengaruhi bagaimana mereka direkrut, diseleksi, dilatih, dikembangkan, dimotivasi dan di reward /dihargai.
  3. Skills (Keterampilan). Kemampuan dan kompetensi pegawai yang diperlukan organisasi. Pegawai diharapkan berkinerja tinggi sesuai dengan harapan.
  4. Style (Gaya Kepemimpinan). Elemen ini berbubungan dengan gaya kepemimpinan dalam organisasi. Kepemimpinan yang tepat membantu organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya.

Menurut Tom Peters & Robert Waterman yang pernah bekerja sebagai Konsultan di McKinsey, keselarasan 7 elemen ini merupakan faktor kunci bagi keberhasilan sebuah organisasi. Model ini, dapat dipergunakan pada banyak hal seperti:

  • Menyusun strategi baru dalam perusahaan.
  • Meningkatkan perbaikan kinerja dalam perusahaan.
  • Merancang bentuk bentuk organisasi baru
  • Menguji faktor-faktor perubahan pada perusahaan
  • Menyelaraskan integrasi departemen dan proses organisasi.
  •  Menyusun strategi disaat akuisisi atau merger
Langkah-langkah Model 7S Mckinsey yang efektif
  1. Identifikasi area yang belum selaras / efektif. Tujuan untuk melihat apakah elemen 7S selaras satu dengan lainnya. Apakah ada gap, celah, ketidakkonsistenan & kelemahan di antara hubungan elemen-eleme tersebut.
  2. Merancang desain organisasi yang optimal. Rancang desain organisasi yang efektif yang ingin dicapai. Melalui keselarasan yang diinginkan, ditetapkan tujuan & rencana aksi yang tepat.
  3. Tetapkan perbaikan apa yang harus dilakukan. Rencanakan detail tindakan, rinci area yang ingin diselaraskan, dan bagaimana tahap eksekusinya.
  4. Lakukan Perbaikan secepatnya. Perbaikan yang tepat akan memiliki dampak positif bagi organisasi. Oleh sebab itu, perlu dicari orang-orang (anggota tim) yang tepat atau menyewa tenaga konsultan.
  5. Monitoring Pelaksanaan 7S. Pantau, evaluasi dan tinjau ulang secara terus-menerus. 7 elemen bersifat dinamis & berubah secara konstan. Perubahan di satu elemen dipastikan memiliki efek pada elemen-elemen yang lain.

Baca juga: Budaya Organisasi

Demikian uraiang singkat tentang Strategi 7S dari McKinsey, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


sdmindonesia.com

Explore: Training & Development

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top