Activity-Based Costing (ABC) dan Activity-Based Management (ABM)

Untuk dapat mencapai kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan perusahaan harus mampu hanya menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Untuk mewujudkan perlu suatu filosofi untuk menghilangkan pemborosan. Selain itu, usaha menghasilkan produk yang bermutu hanya dapat dicapai bila proses bermutu dapat dicapai. Perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan penghematan di berbagai bidang hanya dapat dilakukan dalam suatu proses yang berlangsung panjang dan terus menerus dan berkesinambungan. Metode ABC (Activity Based Costing) merupakan alternatif lain terhadap metode pembiayaan tradisional atas biaya overhead. Berikut ini Kami tim SDM Indonesia akan memberikan penjelasan mengenai Activity-Based Costing (ABC) dan Activity-Based Management (ABM).

Latar Belakang
  • Ingatlah bahwa Overhead Pabrik diterapkan pada produksi secara sistematis yang rasional, dengan menggunakan beberapa jenis rata-rata. Ada berbagai metode untuk mencapai tujuan ini.
  • Metode ini sering melibatkan pengorbanan antara kesederhanaan dan realisme

 

Overcosting Dan Undercosting
  • Overcosting yaitu ketika sebuah produk mengkonsumsi sumber daya yang rendah namun dialokasikan biaya per unit yang tinggi.
  • Undercosting yaitu ketika produk mengkonsumsi sumber daya tingkat tinggi namun diberi biaya per unit yang rendah.

 

Cross-Subsidization
  • Merupakan hasil overcosting satu produk dan undercosting lainnya
  • Produk yang overcosted menyerap terlalu banyak biaya, membuatnya tampak kurang menguntungkan daripada sebenarnya.
  • Produk undercosted dibiarkan dengan biaya yang terlalu sedikit, membuatnya tampak lebih menguntungkan daripada sebenarnya.

 

Memilih Sistem Penentuan Biaya

Dalam memilih system penentuan biaya perlu memerhatikan berikut:

  • Peningkatan keanekaragaman produk
  • Kenaikan Biaya Tidak Langsung
  • Kemajuan teknologi informasi
  • Persaingan di pasar luar negeri

 

Hirarki Biaya

ABC (Activity Based Costing) menggunakan struktur biaya empat tingkat untuk menentukan sejauh mana biaya siklus produksi harus didorong :

  • Tingkat unit (tingkat output) (Unit-level (output-level))
  • Batch-level (Tingkat batch)
  • Product-sustaining-level
  • Facility-sustaining-level

 

ABC vs Skema Biaya Sederhana
  • Activity Based Costing umumnya dianggap menghasilkan angka penetapan biaya yang superior karena penggunaan beberapa driver di berbagai tingkat
  • ABC hanya sebagus driver yang dipilih, dan hubungan sebenarnya dengan biaya. Driver yang tidak terpilih akan menghasilkan biaya yang tidak akurat, bahkan dengan ABC

 

Activity-Based Management

Merupakan suatu metode manajemen yang menggunakan ABC sebagai bagian integral dalam situasi pengambilan keputusan yang penting, termasuk :

  • Keputusan penetapan harga dan produk-campuran
  • Pembuatan keputusan pengurangan biaya dan perbaikan proses
  • Merancang keputusan
  • Merencanakan dan mengelola kegiatan

 

Peringatan Penggunaan ABC
  • Biaya overhead signifikan dialokasikan dengan menggunakan satu atau dua pool biaya
  • Sebagian besar atau semua overhead dianggap unit-level
  • Produk yang mengkonsumsi jumlah sumber daya yang berbeda
  • Produk yang harus berhasil dibuat dan dijual secara konsisten menunjukkan keuntungan kecil
  • Staf operasi tidak setuju dengan akuntansi mengenai biaya produksi dan pemasaran

Untuk materi selengkapnya mengenai Activity-Based Costing (ABC) dan Activity-Based Management (ABM), bisa di download ppt pada link di bawah ini:

PPT Activity-Based Costing (ABC) dan Activity-Based Management (ABM)

Demikian semoga bermanfaat, dan salam hormat.

Admin,

SDMIndonesia.com

Konsultasi, Training, Pelatihan & In-house Training

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top