Manajemen Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Manajemen piutang adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam bentuk klaim kepada pihak lain, baik terhadap perorangan, badan usaha maupun pihak tertagih lainnya atas aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya transaksi penjualan kredit dengan pihak lain, penyelesaiannya dilakukan dengan penerimaan baik berupa uang, barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kebijakan Pengumpulan Piutang dan Kredit
Dalam memberikan atau menjual barang secara angsuran ada beberapa kebijakan yang harus dilakukan agar penjualan kredit yang diberikan akan memberikan keuntungan seperti yang diinginkan. Kebijakan kredit ini meliputi:
Standar Kredit
Untuk menghindari atau meminimalkan risiko yang dihadapi perusahaan, maka sebelum penjualan kredit diberikan, maka perlu dilakukan analisis kredit. tujuannya adalah untuk mengetahui kemauan dan kemampuan pelanggan dalam membayar kewajibannya. Analisis kredit yang diberikan tidak jauh berbeda dengan pinjaman yang diberikan bank, misalnya dengan analisis “the Five C’s of Credit”.
Persyaratan Kredit
Sebagai contoh, perusahaan memberikan persyaratan kredit 2/10, net 30 yang artinya pelanggan akan diberikan potongan pembayaran 2% dari total penjualan apabila perusahaan membayar dalam waktu 10 hari. Sedangkan jangka waktu kredit adalah 30 hari yang artinya kredit harus dibayarkan dalam jangka waktu 30 hari.
Kebijakan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang menurut Sartono (2014: 435-436) mencakup beberapa keputusan: (1) kualitas account accepted, (2) periode kredit, (3) potongan tunai, (4) persyaratan khusus dan (5) tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang. Apabila pelanggan terlambat untuk membayar tagihannya, maka perusahaan perlu mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkan kredit tersebut agar tidak macet, misalnya melalui teguran yang dilakukan melalui surat atau telepon, menyerahkannya ke badan penagih (collection agency) semacam debt collector.
Rasio yang Berhubungan dengan Piutang
Rasio-rasio keuangan yang berhubungan dengan piutang tersebut adalah sebagai berikut:
- Perputaran piutang (receivable turnover). Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
- Hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable). Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu juga menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable). Hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan rasio ini juga sering disebut days sales uncollected.
Untuk informasi/materi lebih lanjut beserta rumus-rumus mengenai manajemen piutang bisa di download pada link di bawah ini :
Klik dibawah ini:
Demikian semoga bermanfaat, dan salam hormat.
admin,
SDMIndonesia.com
Konsultasi, Pelatihan & In-house Training
Untuk Informasi In-House Training
Manajemen Piutang
Hubungi Customer Service kami