Persediaan adalah unsur yang paling aktif dalam opperasi perusahaan yang dilakukan secara terus menerus di produksi. Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Berikut ini Kami tim SDM Indonesia akan memberikan penjelasan mengenai Persediaan.
Karakteristik Persediaan
- Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
- Dalam proses produksi untuk kemudian dijual
- Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Pengukuran
Nilai persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan yaitu biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lainnya untuk membawa persediaan ke kondisi sekarang. Nilai realisasi bersih yaitu harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual.
Biaya Persediaan
- Biaya Pembelian, yaitu meliputi harga beli, bea impor, pajak, biaya angkut, dan biaya lain yang dapat diatribusikan secara langsung. Tidak termasuk: diskon dagang dan beban keuangan
- Biaya Konversi, yaitu tenaga kerja langsung, alokasi beban overhead tetap – berdasarkan kapasitas produksi normal atau produksi aktual jika produksi di atas kapasitas normal, dan overhead yang tidak teralokasi diakui sebagai beban periode berjalan.
Tidak Termasuk Biaya Persediaan
Yang tidak termasuk biaya persediaan yaitu:
- Bahan tidak terpakai, tenaga kerja dan biaya produksi lainnya yang tidak normal.
- Biaya penyimpanan, kecuali biaya yang diperlukan dalam proses produksi sebelum tahap produksi selanjutnya.
- Overhead administratif yang tidak berkontribusi untuk membuat persediaan ke kondisi dan lokasi sekarang.
- Beban penjualan
Pengungkapan
- Kebijakan akuntansi untuk mengukur persediaan.
- Nilai tercatat persediaan untuk masing-masing kelompok persediaan.
- Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban periode berjalan.
- Penurunan nilai persediaan dan pemulihannya.
- Jumlah tercatat persediaan yang diagunkan.
Penilaian Lower of Cost or Market
Lower of Cost or Market merupakan penilaian persediaan yang membandingkan mana yang lebih rendah antara Harga Pokok atau Harga Pasar. Nilai Pasar adalah biaya penggantian untuk mendapatkan barang sejenis pada tanggal persedian. Penerepkan metode nilai pasar atau biaya lebih rendah dapat ditentukan dari salah satu tiga cara :
- Setiap barang dalam persediaan .
- Kelas atau kategori utama dalam persediaan.
- Persediaan secara keseluruhan.
Mengestimasi Biaya Persediaan
Untuk mengetahui jumlah persediaan ketika catatan tidak ada dan perhitungan fisik tidak praktis. Maka biaya persediaan harus diperkirakan menggunakan:
- Metode persediaan ritel : berdasarkan hubungan biaya barang tersedia untuk dijual terhadap harga retil yang sama.
- Metode laba kotor : menggunakan laba kotor dalam periode tertentu untuk memperkirakan persediaan pada akhir periode.
Untuk materi selengkapnya mengenai Persediaan, bisa di download ppt pada link di bawah ini:
Demikian semoga bermanfaat, dan salam hormat.
Admin,
SDMIndonesia.com
Konsultasi, Training, Pelatihan & In-house Training