Seperti yang kita ketahui pada pembahasan bagian Pengenalan Akuntansi dan Bisnis bahwa terdapat beberapa jenis perusahaan. Perbedaan jenis perusahaan juga berbeda pula akuntansi yang diterapkan. Hal ini sangat penting untuk dipahami oleh seorang akuntan. Berikut ini Kami tim SDM Indonesia akan memberikan penjelasan mengenai Akuntansi Perusahaan Manufaktur.
Pengertian Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut. Kegiatan ini sering disebut proses produksi.
Klasifikasi Persediaan
Klasifikasi persediaan pada perusahaan manufaktur adalah
- Bahan Baku
- Barang Dalam Proses
- Barang Jadi
Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah sering disebut juga dengan biaya produksi yaitu kumpulan dari biaya-biaya yang dikorbankan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Kumpulan biaya tersebut terdiri dari:
- BBB (Biaya Bahan Baku)
- Biaya TKL (Tenaga Kerja Langsung)
- BOP (Biaya Overhead Pabrik)
Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah harga perolehan (harga pokok) dari materi yang terdapat pada barang jadi. Bahan baku adalah bagian dari barang jadi yang dapat di telusuri keberadaannya. Bahan baku pada sebuah pabrik dapat juga berasal dari barang jadi pabrik yang lain. Contoh : Kayu, pipa besi, spon (perusahaan mebel)
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki hubungan dan kinerja langsung saat proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisik atau dengan bantuan mesin. Jadi, biaya tenaga kerja langsung adalah semua kontra prestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung. Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik antara lain:
- Biaya bahan penolong, adalah jenis bahan yang sangat kecil kuantitasnya yang digunakan dalam proses pengolahan, dan tidak bisa ditelusuri keberadaannya pada barang jadi.
- Biaya tenaga kerja tidak langsung, misalnya upah pengawas, mekanik, mandor dan bagian reparasi.
- Beban penyusutan gedung pabrik, misalnya biaya penyusutan mesin.
- Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Pabrik
- Biaya Listrik dan Air Pabrik
- Beban Asuransi Pabrik
- Biaya Departemen Pembantu
- BOP Lain-lain
Untuk materi selengkapnya mengenai Akuntansi Perusahaan Manufaktur, bisa di download ppt pada link di bawah ini:
PPT Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Demikian semoga bermanfaat, dan salam hormat.
Admin,
SDMIndonesia.com
Konsultasi, Training, Pelatihan & In-house Training