Suatu perusahaan tertentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva (harta/asset) tertentu guna memperlancar kegiatan yang dilaksanakan perusahaan. Aset tetap merupakan komponen yang sangat penting bagi perusahaan untuk kegiatan operasionalnya. Aktiva tetap tersebut merupakan salah satu komponen dalam neraca, sehingga ketelitian dalam pengolahan aktiva tetap sangat berpengaruh terhadap kewajaran penilaiannya dalam laporan keuangan. Berikut ini Kami tim SDM Indonesia akan memberikan penjelasan mengenai Akuisisi dan Pelepasan Aset Tetap.
Merupakan aset yang bersifat jangka panjang. Istilah lain yang biasa digunakan adalah aset pabrik dan aset tetap. Aset ini digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali, sifatnya jangka panjang dan biasanya disusutkan, dan memiliki substansi fisik.
Biaya historis mengukur harga tunai atau setara kas untuk mendapatkan aset tersebut dan membawanya ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaannya. Secara umum, biaya meliputi:
Perusahaan menilai aset tetap pada periode berikutnya dengan menggunakan metode biaya atau metode nilai wajar (revaluasi).
Semua pengeluaran dilakukan untuk mendapatkan tanah dan siap untuk digunakan. Biaya tersebut biasanya meliputi:
Meliputi semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau konstruksi. Biaya termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi dan biaya profesional dan izin mendirikan bangunan. Perusahaan mempertimbangkan semua biaya yang dikeluarkan, dari penggalian sampai selesai, sebagai bagian dari biaya bangunan.
Termasuk semua pengeluaran yang dikeluarkan untuk mendapatkan peralatan dan mempersiapkannya untuk digunakan. Biaya termasuk :
Biaya termasuk:
Perusahaan menggunakan metode kedua secara ekstensif.
IFRS mensyaratkan – mengkapitalisasi bunga aktual (dengan modifikasi). Konsisten dengan biaya historis. Kapitalisasi mempertimbangkan tiga item :
Biasanya dihitung berdasarkan pada nilai wajar dari apa yang mereka berikan atau pada nilai wajar aset yang diterima, mana yang lebih jelas. Perusahaan harus segera mengenali keuntungan atau kerugian pada saat transaksi tersebut memiliki substansi komersial.
Adalah bantuan yang diterima dari pemerintah dalam bentuk pemindahan sumber daya ke perusahaan sebagai imbalan atas kepatuhan masa lalu atau masa depan dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan.
IFRS mensyaratkan hibah untuk diakui dalam pendapatan (pendekatan pendapatan) secara sistematis yang sesuai dengan biaya terkait yang dimaksudkan untuk dikompensasikan.
Perusahaan mungkin akan menghentikan aset secara sukarela atau melepasnya dengan:
Penyusutan harus dilakukan hingga tanggal pelepasan.
Untuk materi selengkapnya mengenai Akuisisi dan Pelepasan Aset Tetap, bisa di download ppt pada link di bawah ini:
PPT Akuisisi dan Pelepasan Aset Tetap
Demikian semoga bermanfaat, dan salam hormat.
Admin,
SDMIndonesia.com
Konsultasi, Training, Pelatihan & In-house Training
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 | 31 |
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 | 31 |
MOTTO KAMI:
“Senantiasa bergerak dan berempati untuk menebar manfaat bagi SDM di Indonesia”
PELATIHAN SDM INDONESIA
Website : sdmindonesia.com
Email: sdmindonesia.info@gmail.com
Customer Service: KONTAK
Copyright @ 2021 - SDMIndonesia.com